Minggu, 17 Februari 2013

MIMPI PUTIH TERBADANI NYATA 3 : KEMBALI BERTEMU




Penulis yang hampir tertidur di atas pohon terkejut mendengar adanya suara yang memanggil dia. Dia khawatir kalau orang itu adalah Chindy. Dia merasa malu dengan gadis itu. Namun, mau sampai kapan penulis berada di atas?
Dia pun beranikan dirinya. Ya ampun, ternyata seseorang yang selama ini penulis tunggu-tunggu kepulangannya. Orang yang dia anggap sebagai abang, Pungoh. Bukan sebuah nama. Hanya sebuah julukan. Betapa bahagianya penulis ketika Pungoh melambaikan tangan untuknya dan mengajaknya turun. Semenit kemudian, penulis sudah berada di bawah. Pungoh hanya tertawa melihat tingkah penulis yang tidak berubah. Selalu lucu baginya. 
Penulis tahu kalau yang terlalu ingin untuk akrab sebagai saudara adalah dirinya sendiri. Tapi ada beberapa aspek yang buat penulis merasa kalau Pungoh senang dengannya dan inginkan penulis sebagai adiknya. Terkadang Pungoh memanggilnya adik. Tetapi, penulis selalu memanggilnya abang.
“Nih untukmu!” ucap Pungoh.
“Apa ini?? Bagus banget. Lucu lagi,” ujar penulis yang senang melihat benda semungil ini ada untuknya.
“Oleh-oleh,” ucap Pungoh sepotong sambil mengelus rambut penulis.
Penulis hanya bisa tersenyum dengan mata sedikit berkaca. Sungguh mengharukan bagi penulis bisa mendapati hadiah seindah ini. Sungguh indah peristiwa ini. Hari yang luar biasa. Ternyata, penulis masih ada di seperempat kecil hati dari abangnya, Pungoh. ‘Dia masih memikirkanku.’
“Makasih yah,” ujar penulis.
Sangat indah. Penulis tidak mau kehilangan momen ini. Bila ini mimpi, penulis ingin tidur selamanya. Tak mau bangun dan tak pernah inginkan untuk bangun. Tinggal dalam kebahagiaan selamanya. Hanya kebahagiaan. Namun,….
GEDUBRRAAAKK!!
Aduh kepala penulis pasti sakit banget kebentur lantai. Penulis yang masih setengah sadar mengusap-usap dahinya yang terasa sudah mulai membengkak. ‘Jadi dari awal ketemu Chindy dan Christy sampai Bg Pungoh hanya mimpi?? Semuanya hanya mimpi???’ Tak percaya, sungguh tak bisa dipercaya mimpi putih penulis yang terasa nyata hanyalah sebuah mimpi belaka??
“TIIIIIIIIIIIIDDDAAAAAAAAAAAKKK!!!!!!”
_THE END_

2 komentar: